Banyak berbagai cara untuk menjadi baru dan terbaik. Mari lihat bulan Ramadan yang penuh berkah ini untuk membentuk kembali diri menjadi lebih baik, mengutuhkan jiwa dari kehampaan yang sebelumnya. Tidak ada satu manusia pun yang sempurna, Aneh. Bahkan Nabi pun pernah ditegur juga karena melakukan kesalahan "saat mengabaikan orang yang tidak bisa melihat". Saya baca juga buku No One's Perfect itu karena takdir mempertemukan kita.
Kamu tidak sendirian, masih ada saya, dia dan mereka. Tiap manusia yang lahir selalu diawali dengan rasa sakit yang dialami oleh sang ibu.
Kehidupan sejati mangkuk dimulai saat ia dijatuhkan -Kutipan Kintsugi Kuno-
Filosofi Kintsugi mengajak kita untuk belajar memahami hakikat kehidupan ini. Saya sangat dibuat kagum dan takjub oleh seni asal negara Jepang ini.
Ada sebuah percakapan
Ujang : Usep, kita diciptakan dari tanah, bukan?
Usep : Iya ... *sambil nangis
Ujang : Kamu tahu sep, tanah itu hanya diinjak oleh makhluk yang berada diatas bumi ini?
Usep : Iya, *sambil ngangguk, padahal mana mungkin dia lihat Ujang, secara bicara lewat telephone
Ujang : Usep, tahu tembikar tidak?
Usep : Iya tau dong.
Ujang : Tembikar itu terbuat dari tanahkan, Jang? Nah, pembuat tembikar sendiri dengan cara dibakar bukan?. Dibakar itu sakit kan?
Usep : *terdiam
Ujang : Proses menjadi tembikar itu mengajarkan kita buat menjadi kuat. Tanah yang awalnya tidak ada harganya, diinjak lalu kemudia diambil, dicampur air lalu dibentuk sedemikian rupa, dan dibakar hingga Indah. Akhirnya tanah yang tidak bernilai menjadi punya nilai dan harganya menjadi mahal. Banyak orang kagum akan keindahan tanah tersebut. Prosesnya memang tidak mudah tapi kita pasti bisa melewati proses yang amat memang tidak mudah.
Usep : *Terdiam kehabisan kata-kata
Mungkin percakapan tersebut hanya selingan hidup namun kejadian tersebut tidak mudah untuk dilupakan. Iyap, temen adalah orang yang selalu menjaga, memeluk dan selalu ada. Semoga kalian, mendapatkan teman yang benar-benar baik untuk kehidupan kalian.
Cerita akan berlanjut pada artikel selanjutnya.. see you..
Ada sebuah percakapan
Ujang : Usep, kita diciptakan dari tanah, bukan?
Usep : Iya ... *sambil nangis
Ujang : Kamu tahu sep, tanah itu hanya diinjak oleh makhluk yang berada diatas bumi ini?
Usep : Iya, *sambil ngangguk, padahal mana mungkin dia lihat Ujang, secara bicara lewat telephone
Ujang : Usep, tahu tembikar tidak?
Usep : Iya tau dong.
Ujang : Tembikar itu terbuat dari tanahkan, Jang? Nah, pembuat tembikar sendiri dengan cara dibakar bukan?. Dibakar itu sakit kan?
Usep : *terdiam
Ujang : Proses menjadi tembikar itu mengajarkan kita buat menjadi kuat. Tanah yang awalnya tidak ada harganya, diinjak lalu kemudia diambil, dicampur air lalu dibentuk sedemikian rupa, dan dibakar hingga Indah. Akhirnya tanah yang tidak bernilai menjadi punya nilai dan harganya menjadi mahal. Banyak orang kagum akan keindahan tanah tersebut. Prosesnya memang tidak mudah tapi kita pasti bisa melewati proses yang amat memang tidak mudah.
Usep : *Terdiam kehabisan kata-kata
Mungkin percakapan tersebut hanya selingan hidup namun kejadian tersebut tidak mudah untuk dilupakan. Iyap, temen adalah orang yang selalu menjaga, memeluk dan selalu ada. Semoga kalian, mendapatkan teman yang benar-benar baik untuk kehidupan kalian.
Cerita akan berlanjut pada artikel selanjutnya.. see you..
0 Comments