Cara Menulis Analogi Yang Lebih Baik Untuk Belajar

Analogi adalah komponen kunci dari pemikiran dan pemahaman manusia. Mereka telah merangsang prestasi besar dalam pemecahan masalah dan penemuan. Mereka juga merupakan cara klasik untuk mendorong pembelajaran dengan menerapkan pengetahuan sebelumnya pada konsep-konsep baru. Tetapi menulis analogi tidak selalu mudah. Artikel ini mengeksplorasi cara untuk menulis analogi yang lebih baik untuk pembelajaran.

Para peneliti mengatakan bahwa aspek kritis dari analogi yang efektif adalah bahwa kedua bidang perbandingannya berbeda secara dangkal. Misalnya, menyatakan bahwa atom seperti miniatur tata surya atau bahwa database seperti lemari arsip.

Ini karena analogi adalah perbandingan non-literal. Mereka menyoroti satu atau lebih poin kesamaan antara dua hal yang sangat berbeda. Mereka membantu pelajar membangun model mental baru dengan mentransfer pengetahuan dari domain yang dikenal ke domain yang tidak dikenal.

Format Analogi
Analogi sering mengambil format bahwa "A seperti B" di mana "A" adalah konsep abstrak yang tidak diketahui dan "B" adalah sesuatu yang diketahui, yang seringkali merupakan sesuatu yang konkret. Pakar analogi memiliki terminologi sendiri: konsep yang tidak dikenal adalah target dan konsep yang akrab adalah analog. Dalam analogi, "Alamat IP seperti alamat jalan" alamat IP adalah target dan alamat jalan adalah analog.

Cara Menghasilkan Analogi yang Efektif
Anda mungkin ingin menggunakan teknik pemetaan ini untuk menghasilkan analogi yang efektif. Pertama, petakan karakteristik antara dua domain dan lihat apakah ada cukup hubungan untuk membuatnya berfungsi (ditampilkan di bawah). Selanjutnya, menilai perbedaan antara target dan konsep analog dan mengatasi kekurangan analogi. Akhirnya, evaluasi representasi baru. 


Pemetaan juga merupakan kegiatan latihan yang baik untuk pelajar yang mencoba memahami konsep yang kompleks. Berikut adalah contoh lembar kerja untuk memetakan pabrik ke sel yang mungkin digunakan guru di kelas. Mengapa tidak meminta pelajar dewasa untuk memetakan analogi dalam latihan online sehingga mereka dapat lebih memahami konsep?

Pedoman untuk Membuat Analogi yang Efektif
Melihat penelitian, beberapa faktor menonjol untuk membuat analogi menjadi efektif. Beberapa mungkin tampak jelas, tetapi bersama-sama mereka membuat daftar pedoman yang kuat.
  1. Pastikan peserta didik benar-benar membutuhkan analogi. Jika mereka sudah terbiasa dengan konsep, maka jangan gunakan. 
  2. Bergantung pada pengalaman pendidikan pelajar atau keakraban dengan bahasa, Anda mungkin perlu menjelaskan apa analoginya. 
  3. Kesamaan hubungan antara domain dalam analogi penting untuk membuatnya bekerja. 
  4. Analogi yang didasarkan pada konsep-konsep yang akrab dipahami dengan lebih baik. 
  5. Klarifikasi struktur domain yang dikenal untuk menghindari kesalahpahaman. Sulit untuk mengetahui sejauh mana latar belakang pengetahuan pelajar. 
  6. Pertimbangkan memvisualisasikan domain yang dikenal sebagai analog konkret bekerja dengan baik. 
  7. Saat Anda memetakan target dan domain analog, pastikan hubungannya jelas dan tidak ambigu. 
  8. Hubungan antara domain akrab dan asing harus membentuk struktur konseptual yang kohesif. 
  9. Penggunaan beberapa analogi dapat membantu mencegah kesalahpahaman. 
  10. Lihatlah “Model Mengajar dengan Analogi” oleh Shawn M. Glynn. Anda dapat menyesuaikan ini dengan pembelajaran online orang dewasa.

Jangan Menyebabkan Kesalahpahaman
Bukankah selalu ada sesuatu yang harus diwaspadai? Analogi bukan obat untuk semuanya. Penelitian menunjukkan bahwa mereka dapat menyebabkan peserta didik membuat model mental yang salah. Dalam sebuah makalah yang meneliti masalah dengan analogi untuk instruksi, penulis menyatakan, "Ketika analogi yang mencolok, efisien secara pedagogis digunakan yang tidak sepenuhnya mewakili beberapa target pemahaman, representasi yang tidak lengkap sering tetap sebagai satu-satunya representasi dari konsep target" (Spiro , 1998).

Penulis kemudian menunjukkan beberapa masalah dengan analogi:
  • Analogi dapat memiliki properti yang secara tidak langsung menyesatkan. Properti mungkin bukan titik pusat, tetapi mungkin secara tidak sengaja menyebabkan pemahaman yang salah. 
  • Analogi mungkin kehilangan poin-poin penting. Ini dapat mencegah peserta didik membangun model mental yang lengkap. 
  • Sebuah analogi mungkin berfokus pada fitur-fitur yang dangkal daripada hubungan dan struktur yang mendasarinya.

Analogi yang valid adalah alat pengajaran yang baik yang membantu
pemahaman. Analogi yang buruk dapat menyebabkan lebih banyak masalah daripada tidak ada analogi.

Referensi
  • Aubusson, Peter J. , Allan G. Harrison, Stephen M. Ritchie. (2006). Metaphor and Analogy in Science Education. Springer. 
  • Curtis, R. V. and Reigeluth, C. M. (1984). The use of analogies in written text. Instructional Science 13:99-117. 
  • Iding, Mary K. (1997). How analogies foster learning from science texts. Instructional Science 25: 233–253. 
  • Spiro, Rand J. (1988). Multiple Analogies for Complex Concepts: Antidotes for Analogy-induced Misconception in Advanced Knowledge Acquisition. Southern Illinois University School of Medicine.

Post a Comment

0 Comments